www.loogix.com

Home » » Saraf Otonom

Saraf Otonom

Sebelum kita lanjut lebih dalam tentang obat otonomik, lebih baik kita mengetahui terlebih dahulu tentang saraf otonom. 
Apa sih saraf otonom itu?
Saraf otonom adalah saraf yang mengendalikan organ-organ dalam secara tidak sadar. 
   
      Saraf yang mengontrol dan mengoordinasikan fungsi fisiologis tubuh manusia dibedakan atas 2 divisi utama: 
1. Sistem Saraf Pusat (SSP) terdapat dalam otak dan medula spinalis. 
2. Sistem Saraf Perifer yang memperantarai antara SSP dan lingkungan eksternal dan internal. 
       Saraf perifer dibagi lagi menjadi divisi aferen (pembawa impuls yang masuk ke SSP) dan divisi eferen (pembawa impuls turun dari SSP ke organ-organ). Divisi eferen dibagi lagi atas saraf somatik dan saraf otonom (SSO). Neuron-neuron eferen SSO mempersarafi otot polos dan otot jantung, kelenjar, dan organ dalam lain. SSO dibedakan atas saraf simpatik (adrenergik) dan saraf parasimpatik (kolinergik).
       Neuron saraf simpatik berasal dari regio torakal dan lumbal (divisi torako-lumbal), dan neuron saraf parasimpatik berasal dari daerah batang otak atau dari daerah sakral (divisi kranio-sakral). Serabut saraf dari pusat ke ganglion disebut serabut praganglion, dan dari ganglion ke organ disebut serabut pascaganglion. Serabut saraf praganglion simpatik pendek, dan berakhir di ganglion yang terletak dekat ke medula spinalis, sedangkan serabut pascaganglion simpatik panjang berakhir di organ. Sebaliknya, serabut saraf praganglion parasimpatik panjang dan berakhir di gangglion yang letaknya dekat atau di dalam organ target dan serabut pascaganglionnya pendek. 
       Perangsangan saraf somatik menghasilkan aktivitas tunggal kontraksi otot, tetapi perangsangan saraf otonom menghasikan aktivitas yang lebih kompleks. Umumnya hal ini dapat dikatakan bahwa saraf simpatik dapat berupa suatu respons-aktivitas, dan saraf parasimpatik sebagai homeostatik-vegetatif.
        Berdasarkan jenis neurotransmiter utama yang dibebaskan pada ujung saraf otonom, serabut saraf otonom dibedakan atas serabut kolinegik yang melepas asetilkolin (Ach) dan serabut adrenergik yang melepaskan noradrenalin (norepinefrin, NE) sebagai neurotransmiter. 


Referensi: 
Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI. 2004. Kumpulan Kuliah Farmakologi, Ed.2. Jakarta: EGC.

 
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Farmakologi Website | Farmakologi Template | Farmakologi
Copyright © 2011. Obat Otonomik Farmakologi - All Rights Reserved
Template Modify by Farmakologi Website
Proudly powered by Blogger